Jumat, 04 April 2008

Lalu...apa saja hidangan allah di hari Jumat

Lakukan Hal ini pada Hari Jum'at

Pada hari Jum?at yang istimewa dan mulia itu, kita sebagai seorang muslim punya pilihan amal yang beragam. Sebagiannya wajib, dan sebagian lagi sunnah. Berikut ini di antara hal-hal atau amal-amal yang berkaitan dengan hari Jum?at.

1. Mandi

Pada hari Jum?at seorang muslim disunnahkan atau sangat dianjurkan untuk mandi. Pengertian mandi di sini adalah mandi untuk Jum?at seperti mandi besar. Artinya, seluruh anggota badan dibasahi dengan air. Dari penjelasan yang ada pada hadits-hadits Rasulullah, nampak sekali bahwa aktivitas mandi Jum?at ini merupakan satu rangkaian dengan aktivitas ibadah lain pada hari Jum?at, yaitu sholat Jum?at.

Hal itu bisa kita lihat dari penjelasan Rasulullah, ?Barangsiapa membasahi kepalanya dan mandi pada hari Jum?at, bersegera dan bersegera, lalu berjalan ke masjid dan tidak berkendara, lalu mendekat ke Imam dan mendengarkan (khutbah) dengan seksama, dan tidak melakukan hal yang sia-sia, maka untuk setiap langkahnya seperti amal selama satu tahun, termasuk di dalamnya pahala puasa dan shalatnya.? (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi).

Keutamaan mandi ini pula yang bahkan menjadikan sebagian ulama ada yang mengatakan mandi Jum?at ini hukumnya wajib. Meskipun pendapatnya yang lebih kuat, hukumnya sunnah.

2. Mengenakan Pakaian yang Baik dan Memakai Wewangian

Nampak sekali bahwa kaum muslimin diminta untuk tampil sebaik-baiknya pada hari Jum?at. Ini, sekali lagi, bisa dibilang sebagai ?seremoni? penting bagi kaum muslimin. Karenanya, untuk shalat Jum?at khusus disebutkan anjuran untuk memakai wewangian.

Rasulullah SAW bersabda, ?Barangsiapa mandi pada hari Jum?at, lalu memakai wewangian jika ia punya, lalu memakai sebaik-baiknya pakaian, kemudian pergi ke masjid, lalu ruku? sesuai yang ia mampu, tidak menyakiti orang lain, lalu diam mendengarkan hingga waktu shalat, maka itu menjadi penebus dosa-dosanya antara Jum?at itu dengan Jum?at sebelumnya.? (HR. Ahmad dan Thabrani).

Alangkah indahnya seorang muslim. Pergi menunaikan shalat Jum?at, dengan badan yang segar, pakaian bersih, dan wangi lagi. Ini akan menjadi modal untuk siap mendengarkan petuah-petuah khutbah Jum?at, sekaligus membantu kekhusyu?an hati bermunajat kepada Allah.

3. Pergi ke Masjid dengan Segera

Satu hal penting yang harus kita perhatikan pada hari Jum?at adalah bersegera berangkat ke masjid. Bagi laki-laki, shalat Jum?at hukumnya wajib, kecuali ada udzur yang dibenarkan oleh syari?at Islam. Cepat atau lambatnya seseorang datang ke masjid mempengaruhi nilai orang tersebut di sisi Allah.

Rasulullah SAW bersabda, ?Apabila pada hari Jum?at, malaikat berdiri di pintu masjid. Mencatat siapa yang datang lebih awal dan seterusnya. Yang pertama datang, seperti berkurban dengan seekor unta. Lalu yang selanjutnya seperti berkurban dengan seekor sapi. Lalu seperti berkurban dengan seekor kambing, lalu ayam, lalu telur. Lalu bila imam telah tiba, malaikat itu menutup buku catatannya, untuk mendengarkan khutbah.? (HR. Ibnu Huzaimah).

Berjalan kaki ke masjid untuk shalat Jum?at bahkan dinilai dengan berjuang fii sabilillah. Suatu hari, Zaid bin Abu Maryam bertemu dengan Abayah bin Rifa?ah. Abayah berkata kepada Zaid yang waktu itu hendak berangkat menunaikan shalat Jum?at, ?Bergembiralah, karena langkah-langkah engkau ii adalah fi sabilillah. Aku pernah mendengar Abu Abs berkata, bahwa ia mendengar Rasulullah bersabda, ?Barangsiapa berdebu kakinya di jalan Allah, maka kedua kaki itu diharamkan dari api neraka.? (HR. Tirmidzi).

4. Memperbanyak Shalawat.

Shalawat kepada Rasulullah merupakan ibadah yang sangat dianjurkan oleh Allah. Shalawat inti artinya adalah mendo?akan Rasulullah. Barangsiapa melakukannya dengan ikhlash, akan dibalas oleh Allah sepuluh kali lipat.

Pada hari Jum?at yang mulia, dianjurkan pula untuk memperbanyak shalawat. Rasulullah SAW bersabda, ?Sesungguhnya seutama-utamanya hari kalian adalah hari Jum?at. Pada hari itu diciptakan Adam, pada hari itu ruhnya ditiupkan. Maka perbanyaklah shalawat kepadaku. Karena shalawat kalian akan sampai kepadaku.? (HR. Abu Dawud dan dishahihkan oleh Al Albani).

5. Memperbanyak Do?a

Seperti dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, pada hari Jum?at ada saat-saat dikabulkannya do?a. Maka, sudah semestinya kita seorang muslim memperbanyak doa? pada hari tersebut.

Lantas, kapan saat-saat dikabulkannya do?a tersebut? Para ulama menyebut bahwa waktu yang diharapkan sekali dikabulkan di dalamnya do?a pada hari Jum?at adalah sesudah shalat Ashar hingga terbenam matahari. Ini pendapat Ahmad dan Ishaq bin Rahuyah (ada yang mengejanya Ibnu Rahawaih).

Di antara dalil-dalil yang dijelaskan bahwa waktu yang dimaksud adalah sesudah ashar sampai matahari terbenam adalah hadits berikut, ?Carilah waktu yang sangat diharapkan (dikabulkannya do?a) pada hari Jum?at yaitu sesudah shalat Ashar sampai terbenamnya matahari.? (HR. Tirmidzi). Atau sabda Rasulullah yang lain, ?Siang hari Jum?at itu ada dua belas jam. Tidaklah seorang hamba yang muslim memohon kepada Allah sesuatu, kecuali akan diberikan. Utamakanlah akhir-akhir waktu sesudah shalat Ashar.? (HR. Abu Dawud).

Memang ada pendapat lain tentang kapan waktu itu. Bahkan Imam Ibnu Hajar Al Asqalani menguraikan dalam Fathul Barinya sampai empat puluh tiga pendapat. Tetapi ia sendiri, cenderung memilih pendapat yang mengatakan bahwa waktu dimaksud adalah sesudah Ashar hingga terbenam matahi. Dan, itu yang menurut Al Albani merupakan pendapat yang benar. Karena kebanyakan hadits menjelaskan seperti itu.

6. Membaca Surat Al Kahfi

Pada malam Jum?atnya, seorang muslim dianjurkan untuk membaca surat Al Kahfi. Beberapa hadits menjelaskan tentang keutamaan membaca surat Al Kahfi pada malam Jum?at.

Inilah yang membedakan ajaran Islam dengan ajakan syetan. Bila syetan justru menipu orang dengan menjadikan malam Jum?at untuk hal-gal yang tidak bermanfaat, untuk menyembah syetan dan meminta pertolongan kepadanya, maka dalam Islam, malam Jum?at justru dianjurkan untuk banyak beribadah dan mendekat kepada Allah. Salah satunya ialah dengan membaca Al Qur?an, khususnya surat Al Kahfi.

Memang, seorang muslim tidak boleh lantas hanya membaca Al Qur?an pada malam Jum?at saja, atau seumur hidup hanya membaca Al Kahfi saja, misalnya. Tidak. Al Qur?an harus diimani keseluruhannya, dibaca keseluruhannya, dan juga diamalkan. Al Qur?an secara keseluruhan tetap berfungsi sebagaimana yang dijelaskan Allah. Sebagai petunjuk, sebagai penegas, juga sebagai obat dan rahat bagi muslim. Pengutamaan surat tertentu pada waktu tertentu merupakan karunia Allah, yang diberikan kepada hamba-Nya.

Rasulullah bersabda, ?Barangsiapa membaca surat Al Kahfi pada hari Jum?at, maka akan disinari cahaya di antara dua Jum?at.? (HR. Nasai dan dishahihkan oleh Al Albani). Sementara riwayat yang menyebutkan waktunya adalah malam Jum?at adalah riwayat lain, yang juga diriwayatkan Imam Nasai. Rasullah SAW bersabda, ?Barangsiapa membaca surat Al Kahfi malam Jum?at, akan disinari dengan cahaya antara dirinya dan antara Ka'bah.

Disunnahkan membaca Surat Al Kahfi pada siang atau malam harinya (Lihat Al Adzkar oleh Imam AnNawawi). Seorang muslim yang menghafal sepuluh atau tiga ayat pertama dari surat Al Kahfi akan terjaga dari fitnah Dajjal. Juga barangsiapa yang membaca sepuluh ayat terakhir dan sepuluh ayat dari Surat Al Kahfi akan terjaga dari fitnah Dajjal. Dalilnya adalah hadits dari Abu Darda’ radliyAllohu ‘anhu dari Nabi shallAllohu alaihi wasallam berkata, yang artinya: “Barangsiapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari Surat Al Kahfi terjaga dari fitnah Dajjal.” (HR: Muslim, Abu Dawud, Nasa’i dan Tirmidzi). Pada lafadz Tirmidzi, yang artinya: “Barangsiapa menghafal tiga surat Al Kahfi akan terjaga dari fitnah Dajjal .” Dia berkata: “Hadits Hasan”.

Pada hadits yang diriwayatkan dari Imam Ahmad dari Abu Darda’ radliyAllohu ‘anhu bahwa Nabi shalAllohu ‘alaihi wa sallam berkata: “Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Al-Kahfi akan terjaga dari fitnah Dajjal”. Hadits tersebut juga diriwayatkan oleh Muslim dari Nasa’i dari Qatadah radliyAllohu ‘anhu. Dan pada lafadz Nasa’i menyatakan, yang artinya: “Barangsiapa membaca sepuluh ayat (mana saja) dari surat Al Kahfi akan terjaga dari fitnah Dajjal.”

Pada hadits yang marfu’ (sanadnya bersambung sampai Rasululloh, ed.) dari Ali bin Abi Thalib, yang artinya: “Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at maka ia akan dijaga dari setiap fitnah sampai delapan hari walaupun Dajjal keluar ia akan tetap terjaga dari fitnahnya”. (Lihat tafsir Ibnu Katsir Surat Al Kahfi).

***

Demikianlah, keutamaan hari Jum?at begitu besar. Jenis-jenis amal kebajikan yang bisa dilakukan di dalamnya juga banyak. Dari yang wajib sampai yang sunnah. Untuk yang wajib, seperti shalat Jum?at bagi laki-laki misalnya, ancaman bagi mereka yang meninggal shalat Jum?at begitu berat.

Dalam sebuah riwayat bahkan dinyatakan, mereka akan digolongkan sebagai orang-orang munafik. Selain itu, hati-hati mereka akan dikunci dari petunjuk. Rasulullah SAW bersabda, ?Hendaklah orang-orang itu berhenti dari meninggalkan shalat Jum?at, kalau tidak, Allah akan mengunci hati-hati mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang lalai.? (HR. Muslim).

Lebih keras lagi, Rasulullah menyatakan, ?Hampir-hampir aku menyuruh seseorang untuk memimpin shalat Jum?at lalu kami membakar rumah laki-laki yang tidak berangkat shalat Jum?at.? (HR. Muslim).

Perlakuan ibadah Jum?at dengan anjuran mandi, memakai wewangian, dan juga memakai pakaian yang bersih, adalah bentuk lain dari tanda-tanda kemuliaan hari Jum?at. Termasuk juga, disebutkan larangan berjual beli apabila panggilan Jum?at telah berkumandang.

Maka, ajaran-ajaran mulia seperti itulah yang harus kita teladani. Jangan sampai justru kita menodai hari Jum?at dengan syirik, seperti meyakini bahwa hari Jum?at adalah hari-hari syetan, meyakini hari Jum?at hari keramat dengan cara yang salah. Apalagi malah menjadikannya untuk meminta pertolongan kepada syetan atau jin. Dan bukannya menjadikan Jum?at sebagai hari memanen kesempatan beramal sebanyak-banyaknya.

Tidak ada komentar: